Text
GAYA KEPEMIMPINAN ESTETIK DALAM MENINGKATKAN KUALITAS INTERPRETASI MUSIKAL
Situasi organisasi-organisasi tidaklah mudah diselesaikan hanya dengan satu
orang pemimpin, tentu saja membutuhkan respons dari pengikut. Kepemimpinan
estetik merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang penting di samping
kepemimpinan tradisional lainnya, namun kepemimpinan estetik masih kurang
dipahami. Gaya kepemimpinan dengan pendekatan estetik dirasa sangat perlu
untuk dipahami oleh pemimpin organisasi seni pertunjukan lebih tepatnya pada
simfoni orkestra. Salah satunya yaitu hubungan antara konduktor dengan musisi
yang dapat dipahami dengan pendekatan estetik karena pendekatan ini
menekankan pada bagaimana pengikut menggunakan indera dan penilaian estetik
dalam bekerja sama dengan pemimpinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh konduktor IYSO dengan menggunakan pendekatan estetik, mengidentifikasi serta menganalisis realisasi penerapan gaya kepemimpinan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, wawancara dan FGD.Pada pengumpulan, pengolahan dan analisis data tersebut ditemukan bahwa konduktor menggunakan kombinasi dua gaya kepemimpinan dalam memimpin orkestra yaitu gaya kepemimpinan otoriter dan gaya kepemimpinan pelatih. Dari pendekatan estetik, peneliti menemukan bahwa mendengarkan merupakan proses relasional yang terpenting dalam penggarapan sebuah karya. Di samping itu, pengetahuan dan pengalaman merupakan pendukung lain dari proses relasional.Peneliti menemukan bahwa tidak hanya ketiga unsur seperti: pendengaranrelasional, penilaian estetik dan kinestetik empati saja yang menjadi unsur dalam kepemimpinan, namun digabungkan dengan manajemen orkestra karena juga turut mendukung dalam membentuk kualitas interpretasi musikal sebuah pertunjukan.
Tidak tersedia versi lain