Semar itu bukan lelaki bukan wanita namun seperti lelaki seperti wanita Tersimpan dalam buah dadanya susu penderitaan para wanita Tak pernah Semar memikat wanita dengan senyum, karena dalam dirinya penderitaan wanita terkandung. Sekarang Semar suka mesem, Karena ia adalah Semar mendem
Krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan telah menggelisahkan, tidak hanya rakyat kebanyakan yang langsung menanggung akibat, tetapi juga kaum intelektual. Inteletual gelisah melihat nasib bangsanya terancam disintegrasi dan disorientasi akibat berbagai kerusuhan, tindak kekerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan. Seperti hati nurani tak mungkin ditindas, demikian pula keintelektualan tak mu…