Buku Teks
Nilai budaya dan filosofi upacara sekaten di Yogyakarta
Penyelenggaraan upacara Sekaten yang dimulai pada masa Demak Bintara merupakan upaya para Wali dalam mendakwahkan Islam di Tanah Jawa, dengan memanfaatkan tradisi yang sudah ada sebelumnya. Pada masa kerajaan Hindu, raja-raja Jawa menyelenggarakan selamatan kerajaan yang dinamakan upacara Rajamedha atau Rajawedha; atas kesepakatan para Wali upacara tersebu dilanjutkan dan diganti nama menjadi Sekaten yang diisi dengan nilai-nilai Islam. Pada masa Sultan Agung, upacara Sekaten mengalami perkembangan pesat, seiring strategi budaya SUltan Agung dalam memperkokoh Kerajaan Mataram Islam sebagai pusat kekuasaan Tanah Jawa. Bahkan setelah kerajaan Mataram terpecah menjadi Kasultanan Yogyakarta dan KAsunanan Surakarta, Sekaten tetap menjadi salah satu upacara adat penting. Khusus untuk upacara Sekaten yang diselenggarakan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat meneruskan tradisi Sekaten pada masa Sultan Agung dengan menonjolkan sisi-sisi keislamannya.
Tidak tersedia versi lain