Tugas Akhir
Visualisasi Semut Sebagai Representasi Kebersamaan Masyarakat Petani Bugis
Salah satu aktualisasi pesse (kebersamaan) Bugis yang kuat dapat dilihat pada proses pertanian. Kekuatan kerjasama dan kebersamaan masyarakat petani Bugis tercermin dari rasa empati mereka antara satu dengan yang lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu kebersamaan masyarakat petani Bugis terkikis dengan munculnya kepentingan-kepentingan individual. Hal ini tergambarkan dari munculnya perselisihan yang menimbulkan perpecahan antar masyarakat petani Bugis sendiri. Sebagai seorang seniman, hal ini menjadi sesuatu yang menarik untuk saya representasikan ke dalam sebuah karya seni sebagai bentuk penyadaran kembali tentang pentingnya kebersamaan. Kehadiran Semut sebagai inspirasi visual beradasarakan similaritas kebersamaan yang sama antara proses kerja semut dan kegiatan petani Bugis. Dalam perwujudan karya, saya memilih seni grafis dengan teknik woodcut sebagai media dengan pertimbangan karakter yang unik dan memaksimalkan tampilan visual. Melalui media seni grafis woodcut, saya mengeksplorasi ide tentang kebersamaan petani Bugis dengan visualisasi Semut sebagai subject matter. Metode dalam penciptaan ini mengacu pada pandangan Hawkins (I Made Bandem, 1998) yang meliputi, tahap eksplorasi dengan menggali ide dan konsep untuk menentukan tema yakni dengan mengumpulkan informasi dan referensi visual tentang petani Bugis dan Semut sebagai idiom. Tahap improvisasi yakni dengan melakukan pengolahan hasil eksplorasi menjadi percobaan, seperti membuat rancangan atau sketsa-sketsa alternatif. Selanjutny tahap perwujudan merupakan proses eksekusi hasil eksplorasi dan inprovisasi kedalam media seni grafis woodcut. Dalam proses perwujudan karya dalam penciptaan ini, mengalami beberapa kesulitan secara teknis yang akhirnya mendorong saya untuk menemukan solusi dan sekaligus melahirkan beberapa penemuan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan teknik grafis woodcut ke depan
Tidak tersedia versi lain