Tugas Akhir
Temanten Sri
Temanten Sri adalah sebuah karya tari dengan tema Wiwit sebagai simbol syukur dan interaksi. Hubungan harmonis antara para petani dengan sesama dan antara petani dengan alam, dengan perantara Dewi Sri. Karya ini secara personal merupakan wujud syukur dan juga terima kasih kepada tanah kelahirannya di Desa Pendoworejo. Penggrapan karya ini berdasar pada pendekatan Koreografi Lingkungan dan melibatkan masyarakat Desa Pendoworejo dalam pertunjukan karya tari. Karya ini berangkat dari observasi dan penelitian upacara Wiwit yang telah dilakukan oleh penulis di Desa Pendoworejo, Girimulyo, Kulon Progo sejak tahun 2013. Judul karya tari Temanten Sri. Temanten Sri ialah sebuah benda berupa untaian padi dari hasil upacara Wiwit yang telah dikepang dan diberi hiasan bunga-bunga pada tangkai padi. Bagi masyarakat petani Temanten Sri merupakan simbol dari Dewi Sri yang didandani sebagai seorang pengantin putri, yang diboyong menuju kediaman petani agar dapat membawa kesejahteraan dan kemakmuran. Koreografi terdiri dari lima adegan yaitu Upacara Wiwit di sawah, Sedulur Papat Lima Pancer, Simbok Sri, Mendhong Caping dan Gambyong Pareanom. Konsep musik menggunakan music live pada adegan transisi arak-arakan dari sawah menuju pendopo dan MIDI (Musical Instrument Digital Interface) pada pertunjukan utamanya. Karya dengan jenis tradisi dan kontemporer ini menggunakan tipe tari simbolik. Karya ini berdurasi kurang lebih 1 jam, disajikan di lokasi persawahan dan di pendopo Sanggar Seni Bodronoyo, pada hari kamis 11 Juni 2015
Tidak tersedia versi lain