Tugas Akhir
Makna Lirik Kidung Rawapening Studi Kasus Ritual Larung Sesaji
Kidung Rawapening adalah salah satu bentuk seni tembang jawa yang digunakan sebagai doa dalam Ritual Larung Sesaji. Kidung Rawapeningyangsudah melekat dalam budaya ritual yang dijalankan oleh masyarakat NU justru mendapat tanggapan negatif dari masyarakat Muhammadiyah.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna lirik Kidung Rawapening,mengetahui alasan Kidung Rawapeningtidak diterima oleh Muhammadiyah, dan mengetahui cara pandang NU dan Muhammadiyah mengenai lirik Kidung Rawapening. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Alat yang digunakan untuk menganalisis menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure. Dijelaskan bahwa tanda memiliki unsur yang saling berhubungan yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Proses ini menghubungkan antara lirik lagu dengan alamRawapening. Penelitian ”Kidung Rawapening” menunjukkan makna syukur kepada Tuhan atas rejeki dari Rawapening dan terimakasih kepada leluhur yang melidungi. Kidung Rawapeningmembuat perbandingan sudut pandang antaraNadlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. NU adalah organisasi masyarakat yang meyakini bahwa dengan adanya doa untuk leluhur dalam lirik Kidung Rawapeningdoa akan mudah dikabulkan oleh Tuhan. Sedangkan Muhammadiyah sebagai masyarakat yang laintidak seharusnya leluhur dimasukkan dalam doa, karena perbuatan yang demikian adalahsyirik dan takhayul
Tidak tersedia versi lain