Text
The Accessibility of Music; Participation, Reception and Contact
Pertanyaan aksesibilitas musik relevan dengan kebanyakan konteks musik tapi apa artinya istilah ini, bagaimana kita melakukan kontak dengan musik dan bagaimana kita memutuskan apa musik untuk mendengarkan? Dalam Aksesibilitas Musik Jochen Eisentraut berpendapat bahwa penilaian musik sering didasarkan pada sikap implisit untuk aksesibilitas, yang perlu diidentifikasi dan terkena. Survei berbagai disiplin ilmu, termasuk sosiologi, psikologi, estetika dan teori budaya, Eisentraut menyelidiki bagaimana dan mengapa musik menjadi diakses dan dampak aksesibilitas pada hierarki musik dan sosial. Buku ini disusun sekitar tiga studi kasus utama: punk vs rock progresif, Vaughan Williams dan ide-idenya tentang seni dan musik rakyat, dan samba Brasil, baik di situ dan dalam konteks global. Ini digunakan untuk mengungkapkan aspek aksesibilitas musik di tempat kerja dan berfungsi sebagai batu loncatan untuk diskusi yang menantang ide-ide yang diterima dari nilai musik dan makna. Membuka sebuah wacana akademis tentang ide-ide aksesibilitas musik dan menyediakan pembaca dengan konsep untuk diterapkan dalam banyak konteks musik di mana aksesibilitas yang menjadi masalah. Terstruktur sekitar tiga studi kasus menarik dan kontras: punk vs rock progresif, ide Vaughan Williams 'pada musik rakyat, dan samba Brasil. Menyediakan pembaca dengan contoh-contoh yang kaya dan hidup dan pendekatan asli.
Questions of musical accessibility are relevant to most musical contexts but what does this term mean, how do we make contact with music and how do we decide what music to listen to? In The Accessibility of Music Jochen Eisentraut argues that musical judgements are often based upon implicit attitudes to accessibility, which need to be identified and exposed. Surveying a range of disciplines, including sociology, psychology, aesthetics and cultural theory, Eisentraut investigates how and why music becomes accessible and the impact of accessibility on musical and social hierarchies. The book is structured around three major case studies: punk vs progressive rock, Vaughan Williams and his ideas on art and folk music, and Brazilian samba, both in situ and in a global context. These are used to reveal aspects of musical accessibility at work and serve as a springboard for discussions that challenge accepted ideas of musical value and meaning. Opens up an academic discourse on ideas of musical accessibility and provides readers with concepts to apply in the many musical contexts where accessibility is at issue. Structured around three engaging and contrasting case studies: punk vs progressive rock, Vaughan Williams' ideas on folk music, and Brazilian samba. Provides the reader with rich and lively examples and an original approach. Encourages the reader to re-evaluate ideas about music reception, aesthetics and participation by challenging widely held beliefs about musical value and meaning and contributing to the debate on the situation of Western art music
Tidak tersedia versi lain