Text
Dialektika Kehidupan Seni Rupa Di Sumatera Barat Tahun 1986-2003
Penelitian ini merupakan upaya mengungkap dialektika yang terjadi dalam praktik seni rupa di Sumatra Barat antara tahun 1986 - 2003. Pada rentang waktu tersebut terjadi pergulatan pandangan antara praktik seni rupa modern yang telah lama berkembang terhadap pandangan praktik seni rupa dengan kemungkinan baru yang meleburkan batasan-batasan dalam seni. Kondisi tersebut dimulai dari situasi kontradiksi yang terjadi pada kemunculan sebuah karya seni instalasi pada tahun 1986 dan terlihat mulai mencair di tahun 2000-an seiring dengan kemunculan Komunitas Seni Belanak (KSB) tahun 2003. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplanasikan proses dialektika yang terjadi pada tahun1986 - 2003 dan mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Permasalahan penelitian dibedah menggunakan teori dialektika G.W.F. Hegel melalui pendekatan sosio-historis dengan metode sejarah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses dialektika yang terjadi dimulai dari tesis besar berupa pandangan terhadap konvensi seni rupa modern yang telah berkembang sebelum tahun 1986. Fase antithesis terjadi pada tahun 1986. Fase tersebut terdiri atas dua periode, yaitu periode kedatangan Agus Purwantoro (1986 – 1999) dan periode pergerakan mahasiswa IKIP Padang (1995 – 2003). Periode kedatangan Agus Purwantoro melahirkan negasi pembebasan terhadap konvensi-konvensi kemapanan seni rupa modern. Konvensi tersebut dianggap mengekang kebebasan dalam berekspresi. Sintesis pada periode ini berujung pada penafian terhadap negasi yang ditawarkan Agus, dan kembalinya tesis besar pandangan seni rupa modern di Sumatra Barat yang masih kuat berkembang. Fase antitesis selanjutnya terdapat pada pergerakan oleh sekelompok mahasiswa IKIP Padang. Negasi yang ditawarkan berupa kebebasan dan keterbukaan terhadap perkembangan wacana seni rupa di Sumatra Barat. Pergerakan tersebut berujung pada pembentukan Komunitas Seni Belanak (KSB) dan menghasilkan sintesis berupa mulai terbukanya pandangan terhadap wacana dan praktik seni rupa dengan kecenderungan-kecenderungan baru dalam praktik seni rupa kontemporer di Sumatra Barat. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses dialektika pada tahun 1986 – 2003 dipengaruhi oleh distribusi wacana dan perkembangan arus informasi yang dapat diakses secara terbuka, sehingga memicu perbedaan pandangan institusi seni terhadap karya dan praktik seni rupa. Hal ini juga dipengaruhi oleh belum terpahaminya wacana seni rupa kontemporer pada perkembangan seni rupa yang terjadi pada rentang tahun 1986 - 2003 di Sumatra Barat
Tidak tersedia versi lain