Text
CONSISTENCY (The Dark Side of Dajang Rindoe)
Pada era globalisasi yang makin canggih, manusia dihadapkan pada kemajuan teknologi dan komunikasi yang begitu pesat. Kemajuan-kemajuan tersebut seharusnya mampu menumbuh-kembangkan manusia manusia tanpa batas. Akan tetapi tradisi seringkali menjadi tembok bagi pergerakan manusia baik secara pikiran maupun fisik. Hal seperti ini lazimnya dialami oleh perempuan, di mana kebebasan tidak dimiliki oleh perempuan. Akan tetapi menyerah bukanlah sebuah pilihan, perempuan harus tetap menyuarakan pikiran dan melakukan pergerakan dengan cara mandiri dan bertanggung jawab. Karena tembok sekuat apapun tidak akan dapat mengekang pikiran yang ingin terbang bebas.
Karya tari ini berangkat dari manuskrip Dajang Rindoe yang didekonstruksi. Dalam proses panggarapan karya ini, landasan penciptaan yang digunakan adalah dekonstruksi teks, kreativitas dan koreografi. Dekonstruksi teks digunakan untuk menemukan pandangan baru mengenai kebebasan perempuan, Pendekatan Kreativitas digunakan karena penciptaan karya seni tidak lepas dari proses berfikir dan bekerja secara kreatif. Melalui pendekatan inilah cara berfikir dan cara bekerja secara kreatif akan dibangun. Pendekatan kedua adalah Koreografi, yang digunakan sebagai landasan dalam mencipta estetika tari yang meliputi gerak tubuh, komposisi, kesatuan dan harmoni, serta aspek-aspek laku dan visual lainnya.
Karya tari CONSISTENCY merupakan gambaran tentang keteguhan hati seorang untuk perempuan mendapatkan kebebasannya demi mempertahankan integritasnya. Kebebasan tersebut ia dapatkan dengan penuh perjuangan. Karena kebebasan itu sendiri berarti mampu menjalani hidup dengan mandiri dan bertanggung jawab. Dalam kehidupan nyata perempuan yang memilki kebebasan sudah jarang sekali yang mampu mandiri dan bertanggung jawab mempertahankan keteguhannya. Ketimpangan dalam hal keteguhan hati inilah yang pada akhirnya melunturkan integritas perempuan.
Tidak tersedia versi lain