Text
Manajemen Strategi Pengelolaan Pameran Patung Di Ruang Publik
Pameran patung di ruang publik Kota Yogyakarta memiliki arti penting
yang sangat kuat sebagai simbol perkembangan dinamika seni rupa di Indonesia.
Meskipun telah diselenggarakan beberapa kali namun persoalan terkait dengan
pemindahan dan pembongkaran masih terjadi. Dari beberapa perhelatan pameran
patung di ruang publik yang berlangsung, JSSP (Jogja Street Scuplture Project)
2015 menjadi satu-satunya pameran yang diproyeksikan akan diselenggarakan
setiap dua tahun sekali. Selain diikuti oleh peserta yang terdiri dari seniman
kaliber internasional, perhelatan tersebut merupakan pameran yang murni
menyajikan sebuah patung sebagai karya seni bukan sebagai komoditas pasar
semata. Dengan menggunakan analisis SWOT, dimana faktor internal dan
eksternal yang berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah pameran diukur (bobot
dan rating) menggunakan Matrik IE dan Kuadran SWOT. Hasil dari analisis
Matriks IE menunjukan bahwa penyelenggaraan berada pada posisi (Hold and
Maintain) dengan kebijakan penetrasi pasar dan pengembangan penyelenggaraan.
Sedangkan pada hasil evaluasi kuadran analisis SWOT, penyelenggaraan berada
pada posisi kuadran I, dengan arah kebijakan mendukung strategi agresif yang
diwujudkan dalam bentuk pengembangan pasar, integrasi horizontal dan integrasi
ke belakang. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa pameran patung di ruang
publik JSSP belum memenuhi aspek esensial sebagai pameran yang interaktif dan
partisipatif, sehingga faktor tersebut menjadi alasan kuat terjadinya pemindahan
atas beberapa karya peserta.
Tidak tersedia versi lain