Text
SELFIE
Wajah adalah fitur yang baik untuk membedakan karakter seseorang dan sangat penting dalam mengekspresikan emosi di antara manusia. Ekspresi wajah setiap orang berbeda dan dapat dilihat dengan jelas sesuai dengan suasana hatinya. Kadang-kadang ekspresi wajah bisa menipu dan bisa juga membuat keliru untuk ditafsirkan, tergantung pada karakter orang dan kondisi di mana mereka mengalami suasana hati. Lebih dari itu, wajah dan ekspresi adalah master puzzle dari tubuh manusia yang tidak dapat dibaca dengan jelas. Namun, melalui ekspresi dapat membantu kita untuk berkomunikasi dan menginterpretasikan bagaimana pengalaman orang menjadi bahagia, sedih, fokus, kejutan, marah, bingung, lelah, merayu, rasa takut dan malu untuk mengungkapkan rahasia di balik ungkapan-ungkapan yang disampaikan.
Menangkap ekspresi wajah melalui bahasa visual adalah pemahaman simbolis representasional (gambar atau bentuk dengan kombinasi terutama dari alis, mata, dan mulut dengan tambahan tangan dalam beberapa kasus dapat dirangkum ke dalam simbol). Warna-warna yang mencerminkan kebangsaan saya meliputi warna nasional Grenada dan ekspresi wajah saya yang berasal dari atmosfer ditempat di mana saya tinggal ketika menulis penciptaan ini (Indonesia). Kesan suasana hati dapat dilukiskan melalui warna, seperti rasa senang bisa disampaikan dengan warna-warna cerah dan sedih dengan warna-warna dingin. Namun dalam penciptaan ini warna yang meliputi kuning, merah, hijau menjadi dominan pada setiap penciptaan karya lukisan saya dan komposisinya disesuaikan dengan yang saya inginkan.
Penciptaan karya lukis yang saya lakukan mengacu pada Theodor Adorno, (1970) meliputi tahap eksplorasi, improvisasi, eksperimen dan pembentukan. Namun, kebebasan saya untuk mengekspresikan diri menggunakan Pop Art, dengan kata lain, mengikuti tren modern selfie. Sebagai kreativitas untuk mengungkapkan ekspresi wajah melalui bentuk suasana hati ekspresif, dapat dilihat dalam semangat imajinasi saya untuk menyampaikan interpretasi selfies langsung atau tidak langsung.
Fenomena estetika Pop Art termasuk pada pemahaman seni rendah, sebagai inspirasi untuk memecah stigma seni tinggi dalam budaya populer. Adapun pendekatan teori yang digunakan adalah pendapat Martha Graham, yang menyatakan "Ada vitalitas, kekuatan hidup, energi, gejolak yang diterjemahkan melalui anda ke dalam tindakan, dan hanya ada satu dari semua waktu, ungkapan ini adalah unik, dan jika anda halangi ungkapan itu, ia tidak akan pernah ada melalui media lainnya dan akan hilang."
Tidak tersedia versi lain