Text
Hubungan politik konfrontasi Sukarno terhadap barat dengan keputusan Pemidanaan kelompok musik Koes bersaudara
Kajian selera musikal sudah dilakukan oleh beberapa sarjana dan peneliti sebelumnya. Berbagai temuan sudah disumbangkan dalam perkembangan kajian ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengisi sumbangan teoritis ke kajian selera musikal tersebut. Satu kasus yang dibahas dalam penelitian ini adalah masalah sanksi politis berupa pemenjaraan kelompok musik Koes Bersaudara oleh Soekarno. Hal ini unik karena selama ini Soeakarno dikenal sebagai pemimpin yang memiliki jiwa seni, namun dalam satu kondisi, dia memenjarakan kelompok musik Koes Bersaudara.
Masalah inilah yang menjadi dasar dari penelitian ini dengan berfokus pada selera musikal masyarakat kelas menengah ke atas. Tiga hal utama dibahas dalam penelitian ini. Pertama, membahas faktor musikal penyebab Soekarno memenjarakan Koes Bersaudara. Kedua, membahas
faktor penyebab Soekarno hanya memenjarakan Koes Bersaudara. Dan ketiga, membahas hubungan antara selera musik Soekarno dengan keputusannya memenjarakan Koes Bersaudara. Studi kasus ini menggunakan beberapa konsep teoritis dalam menganalisis data. Pertama, perangkat teoritis Pierre Bourdieu tentang selera musik sebagai representasi modal budaya dan asal usul sosial masyarakat. Kedua, juga digunakan konsep musik dan identitas dari Simon Frith. Kedua konsep ini akan ditunjang
dengan beberapa konsep selera musikal untuk mengisi kekurangan setiap konsep sebelumnya, seperti konsep tentang elemen musikal dalam selera musik. Soekarno berupaya membentuk identitas musik Indonesia sebagai jawaban atas prasangka negatif negara Amerika terhadap Indonesia dan ketidak sepahamannya atas politik Inggris di Kalimantan Utara. Sebagai golongan tua, dia lebih memprioritaskan genre musik lama seperti seriosa, keroncong dan latin dengan gaya irama teratur dan vokal konvensional sekaligus melarang peredaran musik rock’n roll Amerika di Indonesia karena memiliki irama tidak teratur dan menghentak serta identik dengan vokal teriakan histeris. Dengan cara seperti itu, Soekarno membentuk identitasnya sebagai anti Amerika dan Inggris, sedangkan Koes Bersaudara tetap mengidentifikasi diri ke teman sebayanya dengan mempertahankan musik rock’n roll. Koes Bersaudara menganggap pemenjaraannya adalah bagian dari kerja intelijen yang menghadapi Konfrontasi Malaysia sehingga melahirkan sikap nasionalisme di
dalam dirinya. Di samping itu, Soekarno terbantu menunjukkan ketidak sepahamannya kepada Inggris dan Amerika sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia dapat mandiri secara kebudayaan.
Tidak tersedia versi lain