Tugas Akhir
Fenomena Judi Tajen Dalam Karya Kriya
Dalam upacara Bhuta Yadnya selalu dirangkai dengan sabungan ayam yang disebut dengan Tajen, dan dimaknai sebagai Tabuh Rah. Masyarakat memahami bahwa tajen dan tabuh rah adalah sama, pada hal keduanya mempunyai fungsi dan makna yang berbeda. Tabuh rah adalah penaburan darah binatang ayam sebagai somia pada para bhuta kala agar mereka tidak mengganggu, sedangkan tajen adalah sambungan ayam yang murni sebagai permainan judi. Belakangan ini banyak upacara yang dijadikan tameng untuk menyelenggarakan tajen oleh para bebotoh. Menjadi sebuah paradoks, ritual yang suci selalu dijadikan media judi tajen untuk mencari kesenangan. Fenomena ini sangat penting untuk dikaji secara mendalam dan holistik, agar permasalahannya dapat dipecahkan dan Bali tidak kehilangan taksu dan kesuciannya. Dilatabelakangi oleh sikap Jengah (motivasi), Yadnya (berbuat), Bhakti (tulus iklas), dan Taksu (kekuatan suci), pencipta mengangkat fenomena ini sebagai sumber ide penciptaan karya Kriya.
Tidak tersedia versi lain