Text
Kisah Mawar Pandanwangi
Jika buku pertama adalah autobiografi Sudjojono (1938-1986), buku kedua adalah biografi Rose Pandanwangi (lahir 1929), penyanyi seriosa Indonesia bersuara mezzo sopran, pemenang 12 kali Bintang Radio pada 1950-an dan 1960-an, istri Sudjojono, dan model bagi banyak lukisan Sudjojono. Selain melukis, Sudjdojono senang menulis, termasuk membuat catatan tentang banyak hal. Dia juga merekam suaranya untuk pembuatan catatan. Sudjojono baru berhenti menulis pada 1983, dua sebelum wafat Sudjojono adalah orang pertama yang menggunakan istilah “sanggar” yang sekarang lazim dipakai untuk menandakan kelompok atau tempat berkesenian. “Sanggar” dalam bahasa Jawa Kuno adalah tempat orang bersemedi. Bagi Sudjojono, sanggarnya adalah tempat melukis dan berpikir. Dalam seni lukis, bagaimanapun kasarnya orang itu, joroknya orang itu, dia memikirkan keindahan, memikirkan kebatinannya, dan berkontemplasi, maka sedikit banyak dia melakukan semedi. Oleh karena itu Sudjojono memakai istilah “sanggar” untuk studionya yang juga rumahnya. Ketika Sudjojono menikah dengan Rose Pandanwangi, rumah mereka di Pasarminggu, Jakarta Selatan, juga digunakan sebagai studio lukis yang diberi nama “Sanggar Pandanwangi”. Sanggar itu menjadi pusat kegiatan berkesenian keduanya
Tidak tersedia versi lain