Text
Model Pengambilan Keputusan Pendanaan Proyek Seni Pertunjukan Pada Mitra Penyandang Dana
Menjaga keberlangsungan organisasi/kelompok seni menjadi tantangan bagi para manajer seni, terutama terkait perihal pendanaan. Sponsor menjadi aliran pendapatan penting bagi banyak organisasi seni di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan/ lembaga penyandang dana dalam mendukung pendanaan proyek seni khususnya seni pertunjukan, serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang diperhatian mitra penyandang dana dalam pengambilan keputusan pendanaan proyek seni pertunjukan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara mendalam dengan 3 mitra penyandang dana dari sektor komersil dan non-komersil di Jakarta yang pernah mendanai proyek seni pertunjukan di Yogkarta dari tahun 2013-2016, 1 pengelola organisasi seni di Yogyakarta yang telah bermitra tetap dengan sebuah perusahaan sponsor dan 1 produser proyek pertunjukan di Yogyakarta yang pernah mendapatkan hibah dari mitra penyandang dana. Kemudian hasil wawancara tersebut dianalisa dengan analisis isi dan dibahas dengan literatur dan teori untuk pengembangan temuan akhir.
Temuan dari penelitian ini adalah pertama, perusahaan/lembaga penyandang dana memiliki prosedur yang berbeda dari tiap perusahaan dalam menerima dan menyeleksi proposal. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan, organisasi, dan individu dan hubungan interpersonal individu yang ada di dalam pusat pembelian. Namun meski telah memiliki prosedur, khusus pada perusahaan komersil, mereka juga kerap kali melakukan keputusan pendanaan secara informal, jika memang penyelenggara telah memiliki kredibilitas, hubungan kerja sama yang baik sebelumnya atau juga faktor waktu yang terbatas.
Kedua, tujuan komersial dan filantropi ditemukan dalam keputusan, menunjukkan bahwa keputusan pendanaan tidak selalu dikategorikan ke dalam satu area tertentu. Ketiga, ditemukan bahwa keputusan ini bergantung dan dipengaruhi sebagian oleh intuisi individu, berdasarkan pengalaman pribadi dan profesional yang kemudian menjadi faktor ketimbangan pada keputusan pendanaan mendatang.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain