Text
Penerapan Canang Sesaji Ritual Bali Pada Perlengkapan di Ruang Makan
Pulau Bali memiliki budaya mempersembahkan dengan menggunakan canang serta bunga-bunga sesaji yang dirangkai indah dan meriah. Budaya ini selalu dilakuan secara turun-temurun, namun generasi muda saat ini mulai kehilangan nilai makna yang sesungguhnya dibalik tradisi tersebut. Salah satu nilai makna filosofis yang ada pada ritual pemujaan dengan sesaji adalah keyakinan masyarakat Bali yang selalu menjaga keharmonisan dengan alam.
Canang sesaji Bali menjadi inspirasi bagi penulis dalam pembuatan karya seni kriya tekstil untuk perlengkapan di ruang makan. Keindahan canang urasari dengan bentuk organis yang terbentuk dari garis-garis lurus dan lengkungnya sangat menarik untuk diterapkan menjadi suatu karya. Penulis mencoba menerapkan keindahan canang urasari dalam karya kriya menggunakan material pengganti dari material utama janur menjadi kain perca agar selaras dengan salah satu nilai yang terkandung dibalik pemujaan sesaji yang dilakukan masyarakat Bali yaitu mengenai menjaga keharmonisan alam.
Sumber ide inspirasi canang ini diterapkan pada perlengkapan di ruang makan karena sesaji identik dengan makanan. Metode practice based research, transformation tradition, bersama dengan pendekatan estetika dan semiotika digunakan dalam tulisan ini. Hasil yang diperoleh adalah transformasi bentuk canang urasari bersama dengan teknik pengolahan kain perca berdasar teknik pengolahan canang dalam perwujudan karya kriya tekstil.
Kiranya dengan adanya karya ini masyarakat dapat mengenal keindahan canang sesaji Bali dan dapat menikmatinya serta mengetahui makna filosofis yang ada. Penulis juga berharap tulisan ini dapat menginspirasi para pengerajin dalam mengembangkan ide penciptaan karya kriya dengan bersumber dari budaya lokal Indonesia.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain