Text
Kelayon Sekaran
Karya tari Kelayon Sekaran terinsipari dari upacara pembakaran mayat di Bali atau oleh masyarakat Bali disebut sebagai upacara ngabèn. Ketertarikan terhadap upacara tersebut menghantarkan penata pada perumusan ide penciptaan yaitu “kematian sebagai proses ada menjadi tiada”. Rumusan ide diperoleh melalui proses perenungan dan refleksi diri terhadap kematian almarhum I Wayan Tangguh, kakek penata sendiri. Nilai-nilai kehidupan yang diperkenalkan oleh beliau kepada anak cucunya, seperti nilai kejujuran, ketekunan, tanggung jawab, dan ketuhanan dibahasakan secara simbolis melalui media gerak, sebagai jembatan penghubung antara gagasan karya tari dengan penonton. Segala bentuk aktivitas dan peristiwa yang dialami selama terlibat di dalam upacara ngabèn, terekam jelas dalam tubuh, perasaan dan ingatan penata. Selanjutnya pengalaman tersebut, dijadikan acuan dalam proses kreatif penciptaan karya tari. Bahasa simbol yang diungkapkan melalui karya tari ini diharapkan mampu menyampaikan maksud serta makna yang terkandung di dalamnya, sehingga karya tari ini bukan hanya berfungsi sebagai tontonan semata melainkan mampu
menginspirasi, memberikan nilai edukasi, dan sebagai sarana merefleksikan diri
terhadap peristiwa dan pengalaman yang dialami.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain