Text
JANGKAH:Penerapan Jangkah Laras Pelog Terhadap Klonthong
Jangkah di dalam karawitan merupakan jarak laras antara laras yang satu ke laras berikutnya. Jangkah sangat berkaitan dengan laras. Jangkah dan laras merupakan elemen estetika di dalam karawitan. Laras terbagi menjadi dua yaitu laras sléndro dan laras pélog. Laras sléndro mempunyai jangkah hampir sama rata, laras pélog mempunyai jangkah yang berbeda (tidak sama rata, tidak seperti sléndro). Laras gamelan yang satu dengan gamelan yang lainnya berbeda-beda dikarenakan laras gamelan tidak mempunyai standarisasi nada.
Karawitan dalam perkembangannya mengalami penambahan maupun pengurangan instrumen. Hal tersebut merupakan aplikasi dari imajinasi ide/gagasan dari otak manusia ketika menginginkan sesuatu (bunyi) yang dikehendakinya. Eksplorasi bunyi dilakukan untuk suatu tujuan karawitan yang berbeda atau yang belum pernah ada sebelumnya. Eksperimen bunyi pada umumnya dilakukan dengan media benda yang berpotensi menghasilkan bunyi atau berpotensi mempunyai rumusan tangga nada. Di dalam karawitan/musik bunyi dan nada merupakan bagian dari syarat-syarat untuk dapat dikategorikan sebagai musik.
Klónthóng pada dasarnya alat atau aksesoris yang dipergunakan untuk mengalungi hewan sapi, kerbau, dan kambing. Klonthong yang terbuat dari kuningan menghasilkan bunyi ‘thong’ pada saat hewan yang dikalungi klónthóng bergerak (bagian leher). Klonthong merupakan benda padat yang mempunyai potensi menghasilkan bunyi dengan teknik tertentu untuk menghasilkan musik dengan cara disusun/digarap berdasarkan kreativitas penggarap. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan beberapa tahapan yaitu organologi, observasi, eksperimen, eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan revisi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain