Text
Satwa Langka Kalimantan(Enggang dan Ruai)
Penciptaan karya seni kriya ini merepresentasikan tentang fenomena alam dan lingkungan yang terjadi dengan satwa langka Kalimantan yaitu burung Enggang dan burung Ruai. Ide dasar penciptaan berangkat dari pesona visual yang indah, peran penting dalam meregenerasi hutan dan aspek fungsi yang bersifat subtansial dalam kultur tradisi kesenian masyarakat suku Dayak. Anyaman manik Kalimantan dan sulam tapis Lampung merupakan sumber inspirasi material dan teknik penciptaan yang juga merupakan wujud kebudayaan Nusantara. Teknik tersebut digunakan untuk mendukung keselarasan antara makna dan wujud karya yang mempunyai korelasi tradisi dengan kehidupan manusia seperti burung Enggang dan burung Ruai. Teori pendekatan estetika dan kreativitas digunakan untuk membantu memproyeksikan pengalaman estetis secara visual ke dalam karya seni dan proses kreatif penciptaan. Metode penciptaan yang digunakan adalah Penelitian berbasis praktek (Practice Based Research) dimana pada bagian proses prakteknya dilakukan tahapan eksplorasi, eksperimen dan eksekusi. Material utama karya yang digunakan yaitu berbagai jenis benang, manik-manik dan kanvas sedangkan material pendukung yaitu serat alam, payet dan berbagai jenis aksesoris.Penelitian dan penciptaan empiris ini menghasilkan lima karya yang tediri dari tiga karya panel dua dimensi dan dua karya panel tiga dimensi. Setiap karya menceritakan makna yang berbeda tetapi tetap ada korelasi konsep yang sama. Hal tersebut bisa ditinjau dari bentuk keseluruhan karya yang mengabungkan beberapa bentuk alat teknologi moderen seperti televisi, laptop/ notebook, handpohone / gadged dan kamera analog. Harapannya karya-karya penciptaan ini bisa memberikan sebuah refleksi dari berbagai sudut pandang latar belakang kehidupan manusia. Selain itu juga mampu menghadirkan Potensi kognitif dan kreativitas serta inovasi dalam dunia kesenian.
Tidak tersedia versi lain