Text
Butterfilies and Phoenixes: Chinese Inspirations in Indonesian Textile Art
Sekitar 1.000 tahun yang lalu, migran Cina meninggalkan tanah air mereka untuk mendapatkan kekayaan mereka. Beberapa dari mereka mendarat di pantai Hindia Belanda saat itu, membawa serta kusen, adat istiadat, dan tekstil yang sebelumnya tidak terlihat di nusantara. Dari perkawinan antaretnis dengan wanita lokal, budaya Tionghoa yang berbeda, yang disebut sebagai Peranakan, berevolusi. Tekstil dari China mulai bercampur dengan dan mempengaruhi tekstil, desain dan pakaian lokal, berkumpul bersama dalam mosaik pola dan simbol yang berwarna-warni. Kupu-kupu dan phoenix mewakili dua simbol paling menonjol yang menghiasi tekstil, mulai dari kain altar hingga gaun pengantin. Buku ini menampilkan koleksi paling lengkap seni IndonesianPeranakantextile dan merupakan yang pertama yang dipresentasikan dari perspektif Indonesia
Tidak tersedia versi lain