Text
Peran Musik Pada Kondisi Trance Studi Kasus: Ritual Tatung di Singkawang
Musik dan trance adalah dua unsur yang terdapat dalam sebuah ritual Tatung. Selama ritual berlangsung musik selalu dibunyikan. Kondisi trance yang terjadi pada Tatung, dipercaya oleh masyarakat memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat serta menolak bala dan penyakit. Terdapat tiga persoalan yang diidentifikasi dalam penelitian ini. Pertama, mengidentifikasi sejauh mana peran musik mendukung kondisi trance. Kedua, hubungan kondisi trance yang terjadi dengan elemen musikal. Ketiga, pentingnya musik dalam proses ritual Tatung. Untuk membahas persoalan tersebut maka digunakan teori musik dan trance dari Gilbert Rouget, untuk mengidentifikasi hubungan musik dan trance dalam ritual Tatung. Selanjutnya digunakan konsep ritual dan pertunjukan dari Ronald L. Grimes, untuk mendapatkan esensi dari perbedaan ritual dan pertunjukan. Berikutnya konsep membaca ekspresi wajah dari Paul Ekman, untuk melengkapi kondisi yang terjadi pada ekspresi wajah Tatung. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data tertulis didapatkan dengan metode penelitian pustaka, sedangkan data lisan didapatkan dengan metode observasi, wawancara dan rekaman. Objek penelitian ini adalah Tatung di Singkawang Kalimantan Barat. Hasil penelitian ini diketahui bahwa, musik merupakan salah satu faktor penyebab kondisi trance, selain itu juga timbre yang dihasilkan oleh loku serta tempo cepat dan dinamik yang keras oleh musik dapat mendukung kondisi trance. Musik yang dibunyikan selama ritual Tatung merupakan fakor penting untuk menandakan hari besar, memicu terjadinya trance, hingga memberi semangat bagi Tatung yang mengalami kondisi trance.
Tidak tersedia versi lain