Text
Potret kemiskinan sebagai ide penciptaan Seni lukis
Kemiskinan secara garis besar adalah kondisi atau suasana yang terjadi pada suatu tempat, bisa sebuah desa, kota atau Negara, bahkan kondisi ini juga bisa terjadi dan di alami oleh seseorang. Dari perjalanan pengalaman kehidupan selama di Madagaskar ataupun di Indonesia, rasa sedih terhadap orang miskin muncul, ketika melihat orang miskin dipingiran jalan, tempt-tempah kumuh, di pasar maunpun di tempan lain yang memperlihatkan kondisi miskin. Kehidupan penuh kesedihan, jika melihat orang tidak ada tempat tinggal, begitu juga melihat rumah dan tempat yang sangat kotor dan berantakan. Hal ini sangat mendorong saya untuk menuangkannya ke dalam karya seni lukis. Perasaan yang dialami dari potret kemiskinan yang terjadi dari kehidupan nyata, dituangkan ke dalam karya seni lukis melalui beberapa proses dan eksplorasi untuk menangkap dan menemukan nilai artistik, dramatik dari ekspresi yang dihadirkan dalam lukisan wajah. Sehingga lukisan wajah menampakan figur dan objek lain yang menyimbolkan kemiskinan dengan rasa empati melalui bentuk karya
seni lukis. Metode penciptaan karya lukisan dilakukan melalui beberapa tahap yang
diawali dengan menggunakan metode David Campbell yaitu preparation, concentration, incubation, ilumination dan verification. Adapun karya yang dihasilkan berupa sepuluh buah lukisan yang masingmasing bertemakan masalah potret kemiskinan. Ideom bentuk yang dipilih adalah wajah dan figur manusia, rumah tinggal, obyek-obyek seperti kaleng, knalpot, kardus bekas, pakaian lusuh. Karya lukisan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan daya kreatif serta mengembangkan wawasan khasanah seni terutama
di Madagaskar dalam konteks tema sosial budaya yang dipengaruhi segala kemiskinan. Untuk membangun eksistensi proses berkarya pribadi dengan cara yang selalu menghadirkan karya-karya dengan mengunkapkan situasi kemiskinan dalam bentuk karya lukis yang inovatif dan kreatif.
Tidak tersedia versi lain