Text
Lurik (Pesona, Ragam, Dan Filosofi)
Kata lurik berasal dari kat arik yang artinya garis atau parit yang dimaknai sebagai pagar pelindung bagi pemakainya. Dimasa lalu kain lurik dipakai hampir oleh semua orang, sebagai busana sehari hari. untuk wanita dibuat kebaya selendang dan jarik (kain untuk bawahan) untuk pria dibuat baju, yang disebut beskap (Solo) atau surjan (Yogyakarta). Selain itu lurik juga dibuat selendang atau jarik gendong. Buku ini menuturkan secara lengkap, mulai dari sejarah pertenunan di Indonesia, makna filosofis corak-corak lurik, pembuatan lurik, hingga wisata tenun dan lurik. Buku ini juga berisi pengalaman penulis dalam menelusuri jejak lurik di beberapa tempat yang sejak dulu aktif membuat lurik seperti desa Pengkol, Sleman dan Desa Betakan, Moyudan Sleman. Termasuk juga Boro (Kulonprogo), Jati Srono (nanggulan), klaten, delanggu, pedan, cawas, jepara dan Tuban.
Tidak tersedia versi lain