Text
Kegagalan Manusia sebagai Khalifah dalam Seni Lukis
Manusia sebagai khalifah adalah seseorang yang diutus oleh Allah sebagai pemimpin di muka bumi, untuk memelihara dan memakmurkan bumi secara bijaksana berdasarkan syariat-yariatnya. Akan tetapi hal tersebut dirasa semakin memudar seiring berkembangnya zaman. Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan manusia menguasai dan mengolah sumber daya alam energi fosil, justru banyak memberi andil bagi munculnya persoalan-persoalan kemanusian. Alasan engangkat tema tersebut sebagai upaya bentuk penyadaran dan membangkitkan rasa humanisme penulis secara pribadi maupun masyarakat yang melihatnya. Adapun tujuan dalam penulisan ini untuk merealisasikan ide penciptaan, mewujudkan ide bentuk, dan memvisualisasikan ide bentuk melalui media dan teknik dalam seni lukis berdasarkan tema Kegagalan Manusia Sebagai Khalifah Dalam Seni Lukis. Pada proses penciptaan ini, penulis mengacu pada metode penciptaan milik David Campbell yaitu, Preparation, Concentration, Inkubation, Illumination, Verification. Konsep penciptaan dalam seni lukis ini diwujudkan melalui proses pemahaman filsafat manusia ke konteks saat ini, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk visual. Figur manusia yang dipadukan dengan bentuk tertentu dipilih penulis untuk mewakili ide bentuk dari tema yang diangkat. Seni lukis bercitra surealis dipilih sebagai media untuk mengolah ide dan gagasan. Adapun teknik yang digunakan dalam melukis antara lain, chiaroschuro, sfumato, dan tekstur semu. Sedangkan material yang digunakan dalam melukis adalah cat akrilik dan kanvas. Pada hasil pengolahan ide dan gagasan menghasilkan karya berjudul, Destruction, Burning, Eksploitator, Terbelenggu, Trying to Grow, Al-Mufsiduun, Evolusi, New Ka’bah Al-Qasad, Burning, Tergerus, Man Anaa, Monster of the Sea, Fade. Secara keseluruhan, tema dan karya-karya yang dihasilkan merupakan sindiran, kritikan, dan harapan atas perilaku negatif manusia terhadap alam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Tidak tersedia versi lain