Text
Penggunaan nyanyian hymne dan nyanyian ibadah Kontemporer dalam peribadahan Jemaat GPM Soya (kajian musikologi terhadap gaya musik)
Fenomena kontroversi nyanyian pada gereja-gereja arus utama, dirasakan juga oleh
Gereja Protestan Maluku (GPM) dalam hal ini jemaat GPM Soya yang memperlihatkan ketegangan dalam penggunaan nyanyian ibadah kontemporer. Penggunaan nyanyian tersebut telah menyebabkan pergeseran nilai dalam penggunaan nyanyian ibadah.Hal tersebut mengakibatkan kontroversi pada kalangan orang tua dan kalangan pemuda. Disatu sisi kalangan tua mimilih tetap untuk menggunakan nyanyian hymne sedangkan kaum muda menginginkan adanya inovasi baru lewat nyanyian yang sesuai dengan jiwa mereka. Kontroversi yang terjadi mengakibatkan ketika kedua nyanyian digunakan terlihat ekpresi kedua kalangan kurang merespon (bernyanyi). Kendati memperlihatkan kontroversi, namun ada juga sebagian jemaat dari kedua kalangan yang menerima nyanyian hymne dan nyanyian
ibadah kontemporer digunakan. Fenomena ini dilihat menarik menurut penulis dikarenakan fenomena kontroversi tidak hanya terkait dengan masalah dogmatis, pergeseran nilai dan identitas musik gereja. Namun, penulis melihat bahwa secara musikal sepertinya ada alasan musikal yang mendasari proses kontroversi dan penerimaan kedua nyanyian tersebut. Oleh sebab itu fenomena ini perlu diteliti secara musikologi, bagaimana bentuk dan struktur musikal nyanyian hymne dan nyanyian ibadah kontemporer dan apa unsur musikal yang menyebabkan kotroversi dan penerimaan kedua nyanyian tersebut ditinjau berdasarkan gaya musik. Terhadap permasalahan tersebut maka kajian Musikologi (anaslisis struktur musik) menjadi pisau bedah untuk menemukan jawaban dibalik kontroversi dan penerimaan kedua
nyanyian tersebut terhadap gaya musiknya. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif (observasi dan wawancara) untuk menggumpulkan data seputar permasalahan yang ada. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis sesuai kajiankajian pustaka serta teori yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis disimpulkan bahwa, aspek musikal ritme, melodi, dan harmoni (akord) menjadi bagian penting dalam membentuk suatu gaya musik dari kedua nyanyian sehingga dapat membangun nuansa musikal dan dapat membantu jemaat untuk menghayati ibadah. Tidak hanya itu tetapi peran dan fungsi musik pengiring (pemusik) juga penting untuk membantu jemaat dalam membangun suasana yang meditatif. Dengan demikian tidak lagi timbul kontroversi karena gaya musiknya dianggap monoton dan
musiknya terlalu menonjol tetapi diterima pada semua kalangan jemaat karena
musiknya membantu jemaat untuk beribadah.
Tidak tersedia versi lain