Text
Dramaturgi Teater Urban Marjinal Pada Pertunjukan Sirkus Anjing Teater Kubur
Pertunjukan Sirkus Anjing karya Dindon WS bersama teater Kubur merupakan sebuah fenomena perubahan selera masyarakat teater secara khusus dan masyarakat urban metropolis secara umum. ‘Sirkus Anjing’ memadukan parole dan soliloqui puitis serta defamiliriasi gerak tubuh.Penelitian ini menggunakan teori tekstual pertunjukan Marco de Marinis sebagai kerangka dan dikupas menggunakan teori pertunjukan Kernodle dan teori dramaturgi Eugenio Barba dalam mengungkap kotekstual pertunjukan. Juga teori strukutralisme genetika Piere Bordieu digunakan untuk mengungkap kontekstual pertunjukan. Metodologi yang digunakan dalam mengaplikasi teori diatas adalah metodologi studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan, ‘Sirkus Anjing’ mempunyai estetika tersendiri menggunakan inovasi idiom teater urban menjadi dramaturgi khas ‘Sirkus Anjing’ tersendiri. Kepiawaian Dindon memanfaatkan fenomena masyarakat urban marjinal dalam ruang lingkup ekonomi, sosial, budaya dan politik menjadikan setiap unsur dalam pertunjukan ‘Sirkus Anjing’ sebagai komoditas untuk penonton. Ketubuhan ludik para aktor tidak dapat ditiru oleh aktor lainnya. Wawasan ketatabahasaan dimanfaatkan sebagai pesona puitik yang membentuk puisi, sajak, cerpen yang pada dan ringan dinikmati. Polemik metropolis diangkat tanpa memiliki alur. Namun penonton diajak untuk menikmati kepingan diorama gerak keberpolemikan masyarakat urban marjinal metropolis. Penelitian ini memiliki implikasi upaya penciptaan teori teater urban marjinal metropolis melalui daya ungkap karya Sirkus Anjing yang memuat Formula Dramaturgi khusus untuk teater Urban, yakni Dig, Decide, Discover, Draft dan Do
Tidak tersedia versi lain