Text
Transkulturasi Gamelan Jawa Dan Angklung Dalam Perkembangan Musik Istana Thailand
Musik angklung dan gamelan di Thailand mengalami perkembangan yang sangat unik dan menarik. Padahal, konsep gamelan dan angklung memiliki latar belakang keyakinan yang sangat berbeda dengan masyarakat Thailand. Namun kenyataannya, angklung dan gamelan Jawa mampu menyatu dengan musik Thai, dan mengalami transkulturasi, membentuk musik Thai „baru‟. Bahkan kehadirannya dipandang penting karena diterima dengan baik oleh kerajaan bahkan menjadi kebanggaan bagi pemusik yang mampu menguasainya. Fenomena demikian tentu tidak terjadi begitu saja, tetapi pasti ada persoaln-persoalan baru di balik peristiwa tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah: (1) Mengapa konsep gamelan Jawa, musik angklung, dan musik Thai yang memiliki latar belakang keyakinan dan sistem musik yang berbeda dapat berinteraksi dalam membangun musik istana Thailand yang beraksen Jawa? (2) Bagaimana bentuk transkulturasi konsep gamelan Jawa, musik angklung dan musik Thai dalam musik istana Thailand? (3) Bagaimana dampak transkulturasi konsep gamelan Jawa, musik angklung, dan musik Thai terhadap musik istana Thailand? Meskipun penelitian ini bukan penelitian sejarah, namun data diperoleh melalui pelacakan kesejarahan, wawancara, FGD, serta studi pustaka, baik di Indonesia maupun diThailand. Melalui pendekatan postkolonial Ortiz, dengan analisis musik hibryd pandangan Bhabha, serta analisis fenomena musikal pandangan Slobin dan Titon diperoleh kesimpulan bahwa (1) Kehadiran musik angklung dan gamelan Jawa di Thailand tidak lepas dari campurtangan pihak kerajaan Thailand dalam menghadapi kolonialisme Inggris dan Perancis; (2) Angklung di Thailand telah mengalami Thainisasi, baik bentuk instrumen maupun sistem nadanya; (3) Gamelan Jawa telah mengalami Thainisasi pada sistem nada maupun musikalnya; dan (4) kehadiran angklung dan gamelan di Thailand berdampak pada beberapa aspek berikut.
Pertama, dengan berkembanganya angklung dan gamelan di Thailand dipandang mampu meningkatkan martabat negara Thailand di mata Inggris dan Perancis. Kedua, meningkatkan status sosial pemusiknya di mata masyarakat Thailand. Ketiga, meningkatkan legitimasi kekuasaan istana kerajaan Thailand di mata rakyatnya.
Tidak tersedia versi lain