Text
Perbedaan Persepsi Terhadap Buruh Gendong Perempuan Lansia Dalam Penciptaan Karya Seni Lukis
Kesenjangan persepsi yang ditemukan pada kaum buruh gendong perempuan lansia menjadi kegelisahan saya dalam upaya mengingatkan kembali bagaimana mempersepsikan sesuatu. Seharusnya kaum buruh gendong perempuan ini mendapatkan predikat yang baik dimata masyarakat, karena jasa mereka sangat diperlukan dalam percaturan pasar Beringharjo, namun yang terjadi malah sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan persepsi baru tentang kaum buruh gendong perempuan lansia ini sebagai ide penciptaan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah Practice Based Research , dimana dalam proses ini dibagi dua yakni: 1) Praktik, dan 2) Study Literatur. Pemilihan metode ini sangatlah sesuai dengan hal yang saya visualkan karena di dalamnya terdapat in and trough atau pengalaman mengalami. Kemudian metode ini dilengkapi dengan proses kekaryaan Hawkins yaitu Eksplorasi, Improvisasi, dan Pembentukan. Adapun karya yang dihasilkan berupa sepuluh karya lukisan, idiom bentuk yang dipilih adalah penambahan objek baru pada diri subjek dan pembelahan objek, sehingga membentuk gaya yang surealistik. Karya tersebut yaitu: 1) Pikiranku Masih Vertikal, 2) Pilihanku !!!, 3) Bahagiakah ?, 4) Aku Hanya Contoh Kecil, 5) This Body is Only a Casing, 6) I’m a Hero, 7) Aku tak Butuh Pijakan Mewah, 8) Lekat Sudah dipribadiku, 9) Aku Tetap Kaya, 10) Si Gesit. Semua karya tersebut merepresentasikan tentang tema-tema yang bersumber dari ide penciptaan “Perbedaan Persepsi terhadap Buruh Gendong Perempuan Lansia”. Dari berbagai karya diungkapkan idiom-idiom visual yang secara metaforik, menyimbolkan permasalahan-permasalahan dari ide penciptaan tersebut. Lukisan ini menghadirkan kebaharuan dalam persepsi lama tentang eksistensi kaum buruh gendong perempuan lansia. Terkadang hal yang sederhana ini sering kali mengubah pola pikir manusia menjadi serba instan.
Tidak tersedia versi lain