Text
“Tubuh Plastik” Sebuah Karya Pertunjukan Teater Tentang Fenomena Kecantikan dan Pencitraan
Kecantikan sekarang bukan lagi menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh perempuan saja tetapi juga laki-laki yang dimana sebenarnya hanya untuk sebuah pencitraan diri. Citra merupakan hal yang sangat kompleks dimana didalamnya meliputi kepribadian, tubuh dan penampilan individu. Tanpa mengenal gender, laki-laki dan perempuan dijadikan target oleh sistem kapitalis yang mencari keuntungan melalui instrumen kecantikan. Sistem ini akan terus beputar dan tidak akan ada akhirnya. Pertunjukan teater kontemporer Tubuh Plastik menggunakan metode Suzuki dalam eksplorasi tubuh. Para pemain dilatih dengan teknik-teknik dasar sehingga tercipta disiplin tubuh terutama pada bagian kaki. Selain itu penggunaan simbol-simbol sebagai media dalam penyampaian informasi kepada penonton.
Simbol-simbol tersebut seperti adanya tokoh Mr. X, Tubuh Plastik dan orang-orang
yang bersiap untuk bertemu dengan orang lain. Pertunjukan yang bersumber dari pengalaman subjektif ini mengajak penonton untuk berpikir secara kritis. Pertanyaan-pertanyaan sengaja ditimbulkan dalam kepala para penonton sehingga muncullah ruang diskusi. Karya ini merupakan refleksi diri yang cukup relevan dengan realitas yang terjadi di masyarakat hari ini. Tentang tubuh dan pencitraan yang tidak akan dimakan oleh waktu untuk selalu diperbincangkan. Capaian estetik pertunjukan yang merupakan efek dari pencarian eksplorasi yang dilakukan oleh integralisasi kerja sama dari semua aspek yang mendukung pertunjukan ini.
Tidak tersedia versi lain