Text
Rekonstruksi Pola Melodi Melalui Tonal Dalam Rim Desa Kilang dan Desa Latuhalat
Penelitian ini bertujuan untuk mengapresiasikan kebanggaan terhadap identitas saat ini yang seharusnya menjadi bagian paling terpenting bagi masyarakatnya dengan tetap menjaga, menggunakan dan melestarikannya dalam kehidupan sehari – hari. Maka dari itu Rim atau bahasa tutur merupakan jejak awal untuk merevitalisasikan pola melodi melalui tonal yang ada pada desa Kilang dan desa Latuhalat. Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah analisis lewat teori musik dari Weighted Scale (bobot tangga nada) yang dikemukakan oleh William P. Malm. Sebagaimana yang digunakan untuk mendeskripsikan melodi. Dan untuk mendukung analisis pola melodi melalui tonal dengan menggunakan metode transkripsi yang dinyatakan oleh Seeger tentang notasi preskriptif dan deskriptif.Jenis penelitian ini menggunakan metode peneitian kualitatif yang memfokuskan pada sumber atau data tentang penelusuran pola melodi melalui tonal pada bahasa tutur atau rim dalam suatu masyarakat dengan berbagai bahasa tutur atau rim yang berbeda. Data yang dianalisis berupa hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang direkonstruksi menggunakan aplikasi Melodyne. Dari hasil analisis menunjukan Melalui rim, kemampuan untuk mengungkap kembali dan menjaga nilai identitas sebagai orang Maluku pada
bidang musik dapat diperbaharui dan dikembangkan. Desa Kilang dan Desa Latuhalat adalah dua desa yang berada di pulau Ambon dengan perbedaan geografis yang signifikan menjadikan rim yang dimiliki kedua desa ini sangat berbeda. Latuhalat memiliki rim dengan penekanan pada suku kata dengan intonasi nada yang tinggi, biasanya sedikit diperpanjang atau ditahan. Sedangkan kilang memiliki rim yang dimulai dengan cengkokan intonasi nada rendah ke nada tinggi yang bunyinya terasa seperti melengkung dan nada akan menurun pada akhir suku kata.
Tidak tersedia versi lain