Text
Metode Sorogan di Pondok Pesantren Balekambang Jepara dalam Karya Jarik
Karya tekstil pada umumnya digunakan sebagai kain penutup tubuh telah berkembang mengikuti kemajuan zaman, teknologi dan kreativitas manusia. Selain bermanfaat sebagai kain penutup tubuh karya tekstil juga bagian dari identitas sosiokultural sebuah entitas tertentu seperti jarik karena mampu memuat nilai-nilai filosofis dari entitas tersebut. Salah satu entitas yang disebut Gus Dur sebagai sub kultur adalah pondok pesantren. Di pondok pesantren, khususnya santriwati karya tekstil berupa jarik merupakan pakaian khas yang digunakan santriwati ketika mengaji dan mengkaji ilmu agama.Metode Sorogan Di Pondok Pesantren Balekambang Jepara Dalam Karya Tekstil adalah sebuah konsep penciptaan karya tekstil sebagai ungkapan ekpresi pribadi penulis dalam mengilhami eksistesni proses belajar-mengajar face to face yang dikenal dengan nama sorogan. Berdasarkan ide dan sikap kreatif, penulis mencoba mengeksplorasi dan mengeksploitasi sorogan kedalam bentuk motif yang diambil dari hal-hal yang berkaitan dengan sorogan. Dalam hal ini sorogan dihadirkan dalam bentuk jarik dengan teknik batik tulis agar bisa mendapatkan motif yang natural dan tampilan visual yang artistik, dengan hal tersebut memungkinkan jarik mewakili sorogan yang intens, intim dan wujud visual yang memiliki idntitas. Selain mendapatkan visual jarik yang signifikan, juga memberikan nuansa baru dalam dunia seni, khususnya karya teksti berupa jarik yang merupakan ciri khas jati diri penulis dalam penciptaan karya tekstil. Jarik merupakan salah satu media ekspresi seni,ibarat “Sekain Berjuta Makna.”
Tidak tersedia versi lain