Text
Split-Screen Pada Film Pendek Tentang Kebakaran Hutan dan Lahan Di Kalimantan Barat
Teknik layar terbagi atau split-screen merupakan salah satu cara dalam penyuntingan gambar film, dengan menggunakan teknik tersebut sebuah gambar dapat di bagi menjadi beberapa layar, dengan isu kebakaran hutan dan lahan yang ada di provinsi Kalimantan Barat, film ini menciptakan ruang dan waktu dari dua layar yang dibagi. Di film pendek ini menceritakan kehidupan seorang peladang
yang lekat dengan pembakar lahan dan seorang TNI (Tentara Nasional Indonesia)yang ikut serta memadamkan api saat terjadi kebakaran lahan, dibalut secara ikatan keluarga antara ayah dan anak. Diselaraskan dengan penggunaan teknik splitscreen atau layar terbagi dalam mengintegrasikan dan mengontraskan informasi filmis dari adegan yang berbeda, dalam kasus film “Balalek One Place, Different Space”, tentang isu kebakaran hutan dan lahan.Hasil dari penciptaan film dengan teknik ini, menemukan bahwa dalam mengontraskan dan mengintegrasikan informasi film, dapat menggunakan (1)penataan cerita (2) penataan gambar (3) penataan suara (4) penataan penyuntingan
(5) penataan mise-en-scene. Selain membagi layar dengan gambar di film ini, dapat
menciptakan layar terbagi dengan bantuan warna, posisi suara, komposisi gambar,
adegan kedua karakter dan artistik di film.
Tidak tersedia versi lain