Text
Transformasi Elemen Arsitektur dan Interior Bale Dangin Sakenem Pada Rumah Tradisional Bali (Studi Kasus: Rumah Wayan Sudarsana, Desa Kukuh,Kec. Kerambitan, Kab. Tabanan, Bali)
Bale Dangin Sakenem merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk mempersiapkan dan melangsungkan upacara keagamaan bagi umat Hindu di Bali. Bangunan ini terletak di arah Timur pekarangan rumah tradisional Bali dengan saka atau tiang penopang bangunan yang berjumlah enam (sakenem). Dengan berkembangnya zaman dan teknologi, tidak dipungkiri banyak Bale Dangin Sakenem yang sudah mengalami transformasi pada arsitektur maupun interiornya, namun tetap mempertahankan fungsi sakral dari bangunan tersebut. Terdapat Bale Dangin Sakenem milik salah satu warga Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali yang merubah fungsi sakral pada Bale Dangin Sakenem miliknya menjadi fungsi yang hanya mengutamakan kebutuhan privasi yaitu sebagai ruang tidur, sehingga turut merubah bentuk bangunan tradisionalnya. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk mengkaji transformasi elemen arsitektur dan interior Bale Dangin Sakenem tersebut. Kajian ini meliputi transformasi pada bentuk arsitektur interior, sifat transformasi dan faktor-faktor yang mendasari terciptanya perubahan bentuk pada Bale Dangin Sakenem tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan antropologi. Dalam menganalisis rumusan masalah digunakan teori bentuk rumah vernakular oleh Amos Rapoport dan teori transformasi. Hasil penelitian yang diperoleh dari observasi dan wawancara adalah banyaknya perubahan yang dilakukan pada Bale Dangin Sakenem, yang meliputi bentuk, penambahan luas bangunan, organisasi ruang, material, dekorasi atau ornamen. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan guna mengikuti dan mendukung fungsinya yang saat ini lebih menekankan tuntutan privasi. Transformasi tersebut termasuk ke dalam transformasi yang bersifat topologikal (geometri) dan reversal (kebalikan). Terjadinya perubahan tersebut juga didasari oleh faktor sosial budaya, faktor ekonomi, faktor material, konstruksi dan teknologi.
Tidak tersedia versi lain