Text
Peran Modal Sosial Komunitas Pecinta Musik Klasik di Yogyakarta Terhadap Keberlanjutan Konser Ascoltate
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengelolaan sebuah konser musik non profit yang rutin diselenggarakan di concert hall Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta yaitu konser Ascoltate. Konser Ascoltate merupakan konser musik klasik yang mengedepankan edukasi serta pengalaman mendengarkan bagi penonton, sehingga konser Ascoltate cukup diterima oleh masyarakat luas sebagai pertunjukan yang selalu dinantikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus, analisis data menggunakan analisis SWOT dan analisis pemangku kepentingan (stakeholder). Hasil penelitian menjelaskan bahwa Modal sosial memiliki peran yang cukup besar terhadap keberlanjutan konser Ascoltate. Hal ini dilihat dari adanya indikator modal sosial yang terdapat di dalam jalinan kerjasama antar pendukung konser Ascoltate, khususnya dari pihak luar organisasi seperti musisi (artist), volunteer, serta penonton. Pertama, kepercayaan
(trust) membentuk sebuah sikap senang membantu (enthengan) secara sukarela tanpa imbalan finansial sehingga konser dapat terus berjalan. Kedua, jaringan sosial yang memanfaatkan kedekatan personal pengelola Ascoltate mampu untuk membentuk sebuah kerjasama yang berkelanjutan. Ketiga adalah norma (norms) yang berperan dalam menjaga attitude dalam bekerjasama sehingga hubungan
antara para pendukung konser Ascoltate dengan pengelola terjaga dengan baik, meskipun tidak melalui kontrak kerjasama formal. Ikatan kerjasama dalam Ascoltate berwujud Bonding Social Capital yang ditunjukkan dengan kuatnya solidaritas sesama musisi, volunteer, serta penonton yang masih dalam satu lingkaran komunitas pecinta musik klasik. Selain itu, Bridging Social Capital juga
telah dilakukan oleh organisasi melalui kerjasamanya dengan komunitas lain seperti komunitas seni tari dan seni rupa dalam pelaksanaan special event hari anak sedunia
Tidak tersedia versi lain