Text
Perancangan Komunikasi Visual Promosi Pentingnya Baso Pelembang Jabo Menggunakan Ambient Media
Baso Pelembang memiliki dua variasi tingkatan bahasa yaitu bahasa baso Pelembang jero dan baso Pelembang jabo. Pada perkembangannya baso Pelembang jabo mengalami pergeseran bahasa, hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti terjadinya akulturasi budaya di kota Palembang, percampuran baso Pelembang jabo dengan bahasa asing dikalangan generasi milenial dan berkurangnya minat dukungan masyarakat terhadap baso Pelembang jabo. Maka dari itu sangat penting dilakukan upaya untuk mempromosikan baso Pelembang jabo dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan dukungan terhadap baso Pelembang jabo bagi generasi milenial di kota Palembang menggunakan ambient media. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan design thinking yang memiliki lima tahapan dimulai dari emphatize, define, ideate, protoype dan test. Proses pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang diperoleh kemudian dianalisis sehingga ditemukan solusi permasalahan yaitu dengan mempromosikan baso Pelembang jabo menggunakan ambient media. Kebaruan dalam perancangan ini berupa konsep promosi bernama “Seraso Sebaso” yang memiliki arti “satu rasa satu bahasa”, konsep ambient media pengeras suara raksasa bernama “Seberapo Pelembang kau? berisi permaianan kata-kata dalam baso Pelembang jabo dan logo promosi “Seraso Sebaso”. Terdapat beberapa teori yang digunakan di antaranya yaitu teori ambient media digunakan untuk menentukan penggunaan ambient media yang tepat, teori desain komunikasi visual digunakan untuk merancang media komunikasi visual kepada target sasaran. Sumbangan perancangan ini bagi perkembangan ilmu desain komunikasi visual adalah konsep promosi yang menggunakan pendekatan through the line berupa ambient media yang dikemas sebagai bentuk pesan dalam upaya mengajak generasi milenial untuk menggunakan baso Pelembang jabo pada komunikasi sehari-hari.
Tidak tersedia versi lain