Text
Post Madilog
Buku ini saya rekomendasikan bisa menjadi buku pegangan bagi kajian Filsafat Ilmu di kampus-kampus di Indonesia. Melalui kajian Post-materialisme, penulis mengajak pembaca untuk memposisikan materi secara tepat dan bagaimana suatu sudut pandang terhadap perubahan yang seharusnya dijalankan. Dalam kajian Dialektika, penulis dengan cermat menguraikan tiga bentuk keterhubungan dialektis dan menolak pandangan dialektis yang hanya memberi ruang bagi pertemuan tesisi, antitesis dan sintesis. Sementara dalamkajian Logika, penulis menguraikan beberapa konsep logika formal, logika kritis, dan logika integratif. Sebagai kajian Filsafat Ilmu, buku ini pun melengkapinya dengan menyampaikan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Post-Madilog. (DR Suprojo Tamtomo).Dalam konteks sekarang, pengenmbangan ilmu pengetahuan bukan sekedar mengubah alam berpikr tradisional menuju alam berpikir modern, sebagaimana berlangsung pada masa kehidupan Tan Malaka. Salah satu akibat langsung dari globalisasi yang menimpa kehidupan sosial kita adalah munculnya tatanan sosial yang oleh Giddens disebut sebagai post-tradisional. Tatanan post-tradisional bukanlah tatanan yang tradisinya berubah status. Tradisi harus menjelaskan dirinya sendiri, menjadi terbuka untuk diselidiki dan diwacanakan.Kajian Post-Madilog tidak sekedar melakukan lacak jejak sejarah keilmuan, namun menawarkan paradigma keilmuan berbasis pada pandangan hidup sistem yang selaras dengan dasar kehidupan kebangsaan kita. Kemandegan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak adanya benang merah antara pengembangan ilmu pengetahuan dengan dasar-dasar kehidupan berbangsa kita menunjukan ada yang harus dibenahi dalam kajian Filsafat Ilmu kita selama ini.
Tidak tersedia versi lain