Tugas Akhir
Implementasi Konsep Garap Karawitan Jawa Dalam Perspektif Fraktal Pada Penciptaan Karya Musik Generatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan konsep garap karawitan Jawa dalam penciptaan musik generatif. Eksplorasi ini dianggap dapat menjadi salah satu cara baru menghasilkan musik secara generatif berdasarkan kompleksitasnya. Diperlukan jembatan perspektif untuk mempertemukan kedua hal tersebut. Perspektif fraktal diasumsikan efektif digunakan untuk menginterpretasi konsep garap dalam konteks musik generatif. Namun, asumsi tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu. Gagasan Little (1993) tentang terdapatnya fenomena fraktal geometris pada
struktur pola kolotomik karawitan Jawa menjadi awal keberangkatan penelitian ini. Perspektif fraktal kemudian digunakan untuk mencari aspek-aspek generatif yang terkandung dalam konsep garap karawitan Jawa. Mengacu pada teori musik generatif Lerdahl & Jackendoff (1983), analisis fraktal dirasa sangat berguna untuk menginterpretasi konsep garap. Sedangkan pengimplementasian kompleksitas dalam karya generatif merujuk pada konsep monodik yang digunakan oleh José Evangelista (1983) di karya Clos de vie. Penelitian kualitiatif ini menggunakan pendekatan practice-led research yang
di dalamnya terdapat metode studi literatur, metode analisis fraktal, dan eksperimen. Proses penciptaan karya terdiri dari empat tahap, yaitu persiapan dan pengumpulan data, transformasi, implementasi, dan eksperimen. Setiap
eksperimentasi yang dilakukan melalui proses refleksi yang berisi analisa, meninjau ulang, penyempurnaan dan pencatatan.
Ditemukan tiga aspek generatif pada konsep garap karawitan Jawa dilihat melalui perspektif fraktal. (1) aspek irama, (2) aspek gramatika, dan (3) aspek siklis. Berdasarkan eksperimentasi, terdapat tujuh kemungkinan implementasi
paling optimal. Pertama, menggunakan data tanggal sebagai tema. Kedua, menyusun struktur data array durasi. Ketiga, menyusun struktur data array pengembangan nada. Keempat, pengembangan pola rekursif. Kelima, penyusunan
pola saling terikat. Keenam, penggunaan teknik pewaktuan (timing). Ketujuh, pembuatan complexity generator.
Tidak tersedia versi lain