Text
Co-Living Space Kembaran
Membangun atau memupuk empati terhadap sejarah bukanlah sesuatu yang
mudah, berangkat dari ketertarikan kepada bangunan tradisional dan craftmanship.
Perancangan ini didasari dari ideologi penulis, bahwa banyak hal menarik dari desain
kelokalan yang dapat di eksplor, tidak hanya dari segi bangunan, furniture, material
hingga keahlian ketukangan yang dapat dipadukan dalam sebuah interior. Disisi lain
permasalahan dalam kepadatan penduduk atau urbanisasi di kota-kota besar menjadi
issue, dimana diperkirakan ledakan penduduk usia produktif diprediksi 2030-2040 yang
disebut sebagai potensi demografis. Dengan pertumbuhan urbanisasi yang cepat
kemungkinan besar berkontribusi pada memburuknya kualitas keseimbangan
ekosistem alam seperti kualitas udara, kecuali jika pemerintah beraksi untuk
mengontrol emisi. Dari hal itu pemilihan material alam sekitar termasuk hal-hal yang
yang meliputi ideologi penulis mengenai lokalitas daerah akan menjadi pembahasan
perancangan yang akan diangkat.
Perancangan akan menggunakan pendekatan metode Design Thinking, memulai
proses pemikirannya tidak dengan pendekatan terhadap masalah, melainkan memulai
proses kreatifnya melalui empathy terhadap kebutuhan manusia. Disisi lain ada prinsip-
prinsip yang memperkuat perancangan yang akan dikaitkan ATUMICS dan konsep
sustainability
Tidak tersedia versi lain