Text
Epos baratayudha perang besar Pandawa dan Kurawa
Bibit perselisihan antara Pandawa dan Kurawa dimulai sejak orang tua mereka masih sama-sama muda. Pandu, ayah para Pandawa suatu hari membawa pulang tiga orang putri dari tiga negara, bernama Kunti, Gendari, dan Madrim. salah satu dari mereka dipersembahkan kepada Destarata, kakaknya yang buta. Detarata berpikir bahwa kelak Gendari akan mempunyai anak banyak, sama seperti impian Destarata. Hal ini membuat putri dari Kerajaan Plasajenar itu tersinggung dan sakit hati. Gendari merasa ia tak lebih dari piala bergilir. la pun bersumpah keturunannya kelak akan menjadi musuh bebuyutan anak Pandu. Antara lain usaha pembunuhan Pandawa dalam istana yang terbakar, sampai perebutan Kerajaan Amarta melalui permainan dadu. Akibat kekalahan dalam perjudian tersebut, para Pandawa harus menjalani hukuman pengasingan di Hutan Kamiyaka selama 12 tahun, ditambah dengan setahun menyamar sebagai orang rakyat jelata di Kerajaan Wirata. Namun setelah masa hukuman berakhir, para Kurawa menolak mengembalikan hak-hak para Pandawa. Sebenarnya Yudhistira (Saudara sulung dari Pandawa), hanya menginginkan lima desa saja untuk dikembalikan ke Pandawa bukan keseluruhan wilayah kerajaan. Tetapi Kurawa tidak sudi memberikan satu jengkal tanah pun ke Pandawa. Akhirnya keputusan diambil lewat perang Baratayudha yang tidak dapat dihindari lagi. Setelah membaca buku ini, kita akan lebih berani menghadapi hidup, memiliki tekad yang lebih kuat dan pikiran yang lebih bersih. Cerita ini lebih dari sekedar cerita biasa. Cerita di dalamnya mementingkan kebaikan di atas kenikmatan dan kesenangan. Cerita ini mengajak kita untuk melihat misteri kehidupan lebih dalam di tengah hiruk-pikuk kehidupan dunia. Inilah Baratayudha, peperangan besar antara keluarga Pandawa dan Kurawa di Padang Kurukshetra,
Tidak tersedia versi lain