Tugas Akhir
Alih wahana pentas ludruk dari panggung menuju film
Penciptaan film berlandaskan pada ide pengalihan medium panggung ludruk menuju layar film. Pengalihan medium mengacu pada alih wahana sebagai konsep pemindahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian yang lain. Memahami alih wahan berarti mulai menginterpretasikan perbedaan medium ludruk dan film untuk dihubungkan. Penghubung antara medium film dan ludruk ditentukan berdasarkan penyajian mood pentas panggung ludruk menuju bentuk penyajian sinematografi dan mengalihkan spectacle pentas panggung ludruk menjadi penyajian mise-en-scene film. Serta mempertahankan karakteristik dialog ludruk berbahasa jawa khas Suroboyo yang tersaji atas penyajian skenario film hasil alih wahana dari Begrip lakon ludruk “Sarip Tambak Oso”. Pengalihan berbagai unsur medium panggung dan ludruk tersebut tidak lepas dari proses eksplorasi dan eksperimentasi untuk menentukan teknik pengalihan medium, serta penerapan sajian sinematik film. Berdasarkan serangkaian proses penciptaan, mulai dari praproduksi, produksi dan pascaprosuksi film hasil alih wahan pentas ludruk dapat disajikan dengan judul “Sarip”, memiliki durasi 53.19 menit, menyajikan media dalam tiga babak yang terdiri dari sepuluh adegan
Tidak tersedia versi lain