Tugas Akhir
Pengembangan kotekan sebagai eksperimen matra inkonvensional dalam karya Hidden Matra
Perubahan dalam perkembangan kesenian pada gamelan Bali khususnya karawitan memberikan pengaruh besar setelah pengaruh kekebyaran dalam wilayah teknis seperti kotekan. Keberadaan kebyar yang pada awal kemunculannya memberikan nuansa baru terhadap karya karawitan instrumental, kini juga telah merambat sebagai iringan tari. Ornamentasi (kotekan) dan improvisasi pola kekebyaran melekat sebagai dasar perkembangan karawitan kini. Bentuk musikal dari kekebyaran menjadikan komponis terikat dengan hal tersebut dalam pengkaryaan. Melalui tinjauan literatur ditemukan peluang bahwa kotekan yang mengandung unsur ritme berpotensi lebih untuk menghasilkan suatu matra (ketukan yang terorganisasi berdasarkan meter). Penyikapan matra melalui pengembangan kotekan dalam bentuk eksperimen bertujuan untuk mencari tendensi matra yang terjadi bersifat inkonvensional. Penelitian ini menerapkan eksperimentasi dan sintesis sebagai acuan dalam landasan teoritis diantaranya kotekan (memiliki ragam ritme bersifat interlock), polyrhythm (ritme yang memiliki perbandingan jumlah pukulan), dan matra yang berhubungan dengan rambat pergerakan ritme kotekan secara konvensional. Metode yang digunakan dalam eksperimen matra melalui pengembangan kotekan yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian penciptaan ini terdiri dari 3 komponen yaitu 1) pengumpulan data, 2) proses penciptaan (eksplorasi dan eksperimen) dan 3) evaluasi. Hasil penelitian adalah berupa contoh karya mengenai pemanfaatan kotekan sebagai pembentuk matra berjudul “Hidden Matra”. Melalui proses penelitian penciptaan ini dapat disimpulkan bahwa hasil eksperimen menunjukan matra secara inkonvensional, yang tebentuk berdasarkan ritme, sintesis gagebug (material penciptaan berupa aksentuasi) dengan polyrhythm.
Tidak tersedia versi lain