Text
Pendendang perempuan Minangkabau : mendobrak doksa meneruskan tradisi
Buku ini mengupas tentang kemunculan perempuan sebagai pendendang dalam pertunjukan saluang dendang di Minangkabau. Kemunculannya dimulai pasca pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), yang berlangsung antara 1958-1961. Pemberontakan PRRI berdampak luas pada kehidupan masyarakat dan kebudayaan Minangkabau, antara lain terjadinya krisis identitas. Krisis ini memicu sejumlah perempuan untuk mengambil peran yang lebih besar --- dan kemudian mendominasi - budaya pertunjukan Minangkabau, terutama pertunjukan saluang dendang. Melalui tulisan ini penulis mencoba menjawab tiga pertanyaan penelitian, yaitu : pertama, mengapa perempuan pendendang muncul dan mendominasi pertunjukan saluang dengang pasca pemberontakan PRRI, kedua, bagaimana relasi seni pertunjukan saluang dendang dengan kehidupan masyarakat dan kebudayaan Minangkabau, ketiga, apa sebetulnya pesona pertunjukan saluang dendang, sehingga diterima menjadi budaya pertunjukan baru di Minangkabau.
Tidak tersedia versi lain