Text
'Menari' dengan trompet : apropriasi musikal dalam iringan tari Keraton Yogyakarta
Tujuan penelitian ini untuk memahami fenomena apropriasi musikal ansambel musik Eropa dan gamelan Jawa pada iringan tari di Keraton Yogyakarta, khususnya pada permainan komposisi gendhing gati mardawa, gati raja, serta gendhinggendhing iringan beksan lawung ageng yang terdiri dari: gendhing ron ing tawang, rog-rog asem dan bima kurda. Berawal dari pengalaman masa kanak, remaja, hingga dewasa, menjadi stimuli munculnya gagasan penelitian ini. Pengalaman sering mendengarkan, menyaksikan dan sebagai pelaku dari pertunjukan tari yang diiringi gamelan Jawa ditambah dengan ansambel musik Eropa, mendorong rasa ingin tahu tentang fenomena apropriasi musikal pada penambahan ansambel musik Eropa dan gamelan Jawa untuk iringan tari Keraton Yogyakarta. Untuk menganalisis fenomena terjadinya apropriasi musikal ansambel musik Eropa dan iringan tari Jawa, salah satu konsep dari teori pasca kolonial yakni konsep apropriasi budaya digunakan untuk menginvestigasi masalah penelitian ini. Apropriasi budaya merupakan tindakan mengambil atau menam-bahkan unsur budaya asing ke dalam budaya lain kemudian diakui sebagai budaya sendiri. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Secara spesifik penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus eksploratori. Langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data melalui tahapantahapan penelitian sebagai berikut: observasi, wawancara, dokumentasi melalui perekamanbunyi hasil permainan ansambel musik Eropa dan gamelan Jawa, kemudian dilakukan transkripsi untuk keperluan membaca notasi gamelan bagi para pemain musik yang memainkan instrumenmesik Eropa pada saat memainkan notasi bersama dengan pengrawit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apropriasi budaya dalam konteks musikal merupakan bentuk apropriasi musikal antara gamelan Jawa dan ansambel musik Eropa untuk mengiringi tari Jawayang posisinya tidak sama. Ansambel musik Eropa mengikuti struktur gendhing Jawa memainkan melodi gamelan iringan tari. Relasi kuasa bunyi antara gamelan Jawa dan ansambel musik Eropa, cita rasa bunyi ansambel musik Eropa ditundukkan oleh cita rasa bunyi gamelan Jawa. Posisi gamelan Jawa lebih diutamakan daripada ansambel musik Eropa untuk memainkan gendhing gati mardawa, gati raja serta gendhing ron ing tawang, rog-rog asem, dan bima kurda
Tidak tersedia versi lain