Tugas Akhir
Implementasi Integrated Marketing Communication dalam Mempromosikan Sarung Tenun Samarinda Di Kampung Wisata Tenun Kalimantan Timur Pada Masa Pandemi Covid-19”.
Covid-19 mengakibatkan banyak perubahan pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Industri Pariwisata merupakan salah satu yang turut mengalami kelumpuhan akibat adanya pandemi ini. Implikasi dari kondisi tersebut berdampak langsung kepada industri pariwisata yang ada Kampung Wisata Tenun Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis dampak dari pandemi Covid-19 terhadap pemasaran kerajinan Sarung Samarinda; 2) Menjelaskan tentang Integrated Marketing Communication yang diterapkan oleh pengerajin dan pemerintah daerah Pada Masa Pandemi Covid-19; 3) Menjelaskan hambatan dalam pelaksanaan Integrated Marketing Communication dalam Mempromosikan Sarung Tenun Samarinda Di Kampung Wisata Tenun Kalimantan Timur Pada Masa Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder dengan melibatkan responden dari pengerajin tenun dan juga pihak dinas industry dan pariwisata Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pandemi Covid-19 telah menimbulkan berbagai dampak terhadap pemasaran kerajinan tenun Sarung Samarinda salah satunya yaitu terjadinya penurunan jumlah wisatawan. Hal itu berdampak negatif bagi sektor pariwisata kampung wisata tenun samarinda serta penurunan pendapatan bagi pengrajin sarung samarinda. Dampak lain dari pandemi terhadap pemasaran sarun tenun adalah fluktuasi harga bahan baku. Dikarenakan terbatasnya akses sehingga pengiriman bahan baku menjadi tersendat dan menyebabkan bahan baku menjadi sulit didapatkan dipasar. Dampak lain yang ditimbulkan oleh covid -19 pada penjualan sarung tenun samarinda adalah pengurangan pendapatan. Hal ini berkaitan erat dengan berkurangnya jumlah wisatawan yang datang ke kampun tenun untuk membeli produk hasil pengerajin. Integrated Marketing Communication yang diterapkan oleh pengerajin dan pemerintah daerah Pada Masa Pandemi Covid-19 (a) Pameran; (b) Promosi Elektronik; (c) Membuat buku saku; (d) Membuat Brosur; (e) Virtual Tourism. Sedangkan hambatan yang ditemukan adalah masih kurangnya pengetahuan dari pengerajin mengenai cara pemasaran digital, kurangnya pembaharuan informasi mengenai cara pemasaran yang tepat dimasa pandemi Covid-19 dan juga kurangnya pemberdayaan dari pihak dinas perindustrian dan pariwisata dari Samarinda.
Tidak tersedia versi lain