Text
Deskonstruksi gender : kritik wacana perempuan dalam Islam
Laki-laki tidak mau mengakui kenyataan bahwa perempuan adalah pembuat kehidupan; bukan hanya laki-laki dalam masyarakat Islam semata, tetapi laki - laki di setiap masyarakat dan setiap kebudayaan. Dari sini kita dapat memahami penindasan terhadap perempuan dalam berbagai bentuk dan dengan berbagai media. Penindasan ini merefleksikan ketakutan laki-laki; yang kemudian membuatnya berupaya bukan hanya menakut-nakuti perempuan, tetapi juga menjauhkannya dan meminggirkannya. Di sini agama dipergunakan sebagai perangkat ideologistuk menegakkan dominasi lakilaki. Buku ini berupaya untuk mengungkapkan dimensi-dimensi ini, dengan mengajukan masalah teks-teks keagamaan dan maknanya yang diproduksi secara sosial. Problem pemahaman teks-teks keagamaan dan penafsiran serta pentakwilannya pada hakekatnya merupakan problem "produksi makna." Yakni problem yang hanya dapat didiskusikan di dalam konteks sosial, politik dan historis proses-proses produksi makna secara umum, dan produksi makna-makna kultural secara khusus, serta produksi makna keagamaan secara lebih khusus. Sebagaimana dikatakan oleh Imam 'Ali karrama Allah wajhah, "Al-Qur'an ada di antara dua sampul mushaf; ia tidak dapat berbicara, manusialah yang berbicara (atas namanya)."
Tidak tersedia versi lain