Text
Tasawuf Jawa
Wayang merupakan bahasa simbol bagi kehidupan orang Jawa, yang lebih bersifat rohaniah. Orang yang melihat tokoh wayang akan melihat bayangannya sendiri. Buku ini akan menguraikan samudera makna di balik dunia wayang, yang dikaitkan dengan dunia tasawuf Jawa, sebagai sarana bagi manusia untuk mencapai kesejatian hidup dalam konsep Manunggaling Kawula Gusti. Tasawuf bagi orang Jawa memberi kesadaran bahwa manusia dan alam semesta merupakan kesatuan dengan hakikat Ilahi (one with devine essence), dan dalam kesadaran mistik (mistic consciousness) tidak ada sesuatu pun kecuali Tuhan. Mistik yang sempurna tidak akan ada tanpa refleksi, perenungan, analisis, dan adu argumen tasi. Bagaimana kita kembali ke asal mula (mulih mula-mulanira) sebagai wujud penemuan jati diri, untuk kembali kepada sangkan paraning dumadi. Kesempurnaan hidup, mati sajrone ngaurip, bisa dicapai dengan menghindari nafsu amarah, lawamah, sufiah, dan memupuk nafsu mutmainah. Tingkat-tingkat peribadatan yang meliputi sembah raga (syari'ah), sembah cipta (tarikat), sembah jiwa (hakikat) dan sembah rasa (ma'rifat), hendaknya dilakukan secara selaras. Tipologi manusia ideal (iman, ilmu, amal) merupakan jalan utama untuk mendapatkan derajat insan kamil: iman-islam-ihsannya. Namun semua itu bukan tanpa tantangan. Semakin berat orang menuju hakikat agama, hal-hal yang menjadi penghambatnya akan semakin berat.
Tidak tersedia versi lain