Tugas Akhir
Visualisasi karakter migran di Jakarta dalam film dokumenter puitis
Ciri dari film dokumenter puitis yang cenderung memiliki interpretasi subjektif, dan mengabaikan kandungan penceritaan tradisional yang menggunakan karakter tunggal akan menjadikan film ini menarik untuk ditonton dan dikaji lebih dalam.
Memvisualisasikan karakter/tokoh pada film dokumenter puitis sendiri dimaksudkan untuk mengangkat tema yang menggambaran kondisi sosial dan emosional orang-orang pendatang dari luar Jakarta yang mengadu nasib dan
menghadapi realita di Jakarta. Proses penciptaan karya ini menggunakan penelitian artistik (Artistic Research) dengan metode Praktik Berbasis Riset (Practice Based Research). Dalam penciptaan karya film ini beberapa tahapan yang dilewati adalah observasi, subjektifikasi, produksi, evaluasi, lalu menyempurnakan narasi. Dalam prosesnya, fenomena migran di Jakarta ditemukan sebuah pola repetisi yang akhirnya membuat fenomena migran menjadi sebuah budaya yang berulang. Pembentukan konsep karakter dalam film dokumenter puitis ini dilakukan dengan cara memvisualisasikan harapan dari tokoh, lalu membuat adegan repetisi, menggambarkan objek milik tokoh sebagai medium menuju tujuannya, dan melakukan representasi kelas sosial terhadap tokoh dalam film. Selain itu, penggunaan teknik jukstaposisi, lalu menerapkan asosiasi objek dalam cerita, serta menggunakan musik sebagai narasi juga diterapkan untuk memvisualisasi karakter dalam film ini.
Tidak tersedia versi lain