Tugas Akhir
Pesai Bebai representasi tentang konstruksi citra perempuan Saibatin
Pesai Bebai merupakan karya tari video yang terinspirasi dari salah satu karakter topeng dalam kesenian tupping yaitu tupping pudak bebai. Tupping pudak bebai secara visual menampilkan wajah perempuan dan memiliki karakter sebagai perempuan dengan menampilkan gerak-gerak putri yang lemah lembut serta gerak- gerak prajurit. Kehadiran tupping pudak bebai ini membuat penata tertarik untuk melihat kembali pandangan tentang citra perempuan saibatin yang di daerahnya memiliki sistem kekerabatan patrilineal, sehingga membuat sebuah ketimpangan sosial dalam kehidupan perempuan karena adanya sebuah peraturan-peraturan adat yang secara tidak langsung menghadirkan kesan patriarki. Tupping pudak bebai direpresntasikan dalam karya ini sebagai perempuan yang memiliki sisi lain tidak menuntut sebagai perempuan yang feminin dan kodrat perempuan. Tupping pudak bebai penata gunakan sebagai sumber karya untuk melihat kembali isu-isu tentang perempuan mengenai hak atas kebebasan untuk mengekspresikan diri, memilih hidup, dan menunjukan identitas jati dirinya dengan mengambil tema tentang kebebasan menemukan identitas jati diri. Karya ini juga sebagai bentuk emansipasi terhadap perempuan yang mempunyai spirit akan hak atas dirinya. Perempuan dapat dengan bebas mengekspresikan diri dalam berbagai hal dengan tetap mengacu pada norma-norma Pi-il Pasengiri atau mengenai prinsip kehormatan orang Lampung. Karya ini disajikan dalam bentuk tari video dengan menggunakan satu penari perempuan dan memakai properti topeng yang digunakan sebagai perwujudan sisi lain dari perempuan
Tidak tersedia versi lain