Tugas Akhir
Perancangan Komunikasi Visual sebagai Kampanye Kesadaran 5R untuk Siswa Kelas XI Animasi dan DKV SMK Pusat Keunggulan di Yogyakarta
Strategi Penerapan Budaya Kerja Industri di Pendidikan Vokasi dengan Selamat dan Sehat dikenal dengan sikap kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), merupakan tahap untuk mengatur kondisi tempat kerja yang berdampak terhadap efektivitas kerja, efisiensi, produktivitas dan keselamatan kerja. Perancangan ini bertujuan menjadi pemecahan masalah komunikasi visual sebagai solusi untuk mendorong target audiens siswa SMK untuk memiliki kesadaran menerapkan sikap kerja 5R sehingga keterserapan lulusan SMK di dunia industri kreatif semakin meningkat. Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner kepada pihak industri, rendahnya keterserapan lulusan SMK di industri, disebabkan karena industri menuntut lulusan SMK memiliki budaya kerja yang baik, diantaranya: kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, kerapian. Lulusan SMK kurang dapat mengikuti budaya kerja di industri dan kurang dapat menepati deadline pekerjaan. Perancangan ini menggunakan metode Design Thinking (Brown, 2008) yang dipadukan dengan strategi penyampaian pesan dan pemilihan media (Kasilo, 2008). Metode perancangan tersebut terdiri dari lima tahapan besar yakni: 1) Empathize (Empati); 2) Define (Menetapkan); 3) Ideate (Ide); 4) Prototype; 5) Test. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pihak manajemen sekolah, membagikan kuesioner kepada pengelola industri dan target audiens. Upaya-upaya tersebut penulis lakukan untuk merumuskan masalah perancangan, menentukan target audiens, dan menyusun consumer insight melalui FGD (Forum Group Discussion). Hasil dari perancangan adalah komunikasi visual untuk kampanye kesadaran berjudul “Perancangan Komunikasi Visual sebagai Kampanye Kesadaran 5R untuk Siswa Kelas XI Animasi dan DKV SMK Pusat Keunggulan di Yogyakarta” melalui media: Motion Graphic, Instagram Story, Spanduk, Poster, Hanging Mobile, Ambient Media dan Apron Worker. Melalui proses perancangan, penulis menemukan bahwa komunikasi visual untuk kampanye kesadaran dengan target audiens anak remaja madya harus bersifat persuasif, komunikatif, dan sinergis.
Tidak tersedia versi lain