Tugas Akhir
Visualisasi Tembang Macapat Durma Dalam Kostum Pertunjukan Dengan Batik Parang Gaya Yogyakarta
Tembang Macapat Durma dipilih menjadi inspirasi visualisasi kostum pertunjukan karena melambangkan keadaan manusia yang telah diberi banyak kenikmatan dan dia mensyukurinya dengan banyak melakukan derma atau berbagi dengan orang lain. Tujuan penulisan ini adalah untuk mewujudkan ide dan gagasan tembang Macapat Durma dalam kostum pertunjukan pola zero waste dengan batik ragam hias Yogyakarta, untuk mengetahui proses penafsiran tembang Macapat Durma dalam bentuk visual kostum pertunjukan dan untuk mengetahui hasil penciptaan. Teknik yang digunakan dalam penciptaan karya ini yakni teknik batik cap, lukis, dan teknik jahit. Karya akan dibuat dengan menggunakan material kain batik dengan ragam hias Yogyakarta. Batik merupakan wastra yang dirasa tepat karena nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tiap ragam hias sejalan dengan watak-watak dan nilai yang terkandung dalam tembang-tembang macapat. Teori-Teori yang menjadi landasan penciptaan karya ini adalah estetika, ergonomi, desain dan resepsi. Metode penciptaan yang digunakan adalah practice based research. Perwujudkan karya ini menggunakan kain batik cap beragam hias Yogyakarta. Aplikasi motif api, aksen koin dan lipitan (pleats) akan mendominasi karya berwujud kostum pertunjukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga komponen penting keberadaan seniman, karya seni (art works), dan audiance, dalam siklus yang saling terkait, dan saling mempengaruhi dalam produksi pengetahuan untuk memunculkan, menggali, dan menciptakan nilai baru dari karya seni, dalam hubunganya memproduksi dan menemukan makna yang dapat dilakukan lewat apresiasi.
Tidak tersedia versi lain